Amankah Internet Banking?


Semakin banyaknya fasilitas Internet yang semakin menjamur (seperti Wi-Fi, Internet Broadband Unlimited) *seperti yang lagi di pake penulis nih.. XP* semakin banyak pula perusahaan-perusahaan yang menawarkan produk atau jasa mereka lewat dunia maya. Begitu pula perbankan, nah, dengan adanya Internet Banking, maka orang-orang yang menggunakan jasa perbankan kini di permudah dengan fasilitas tersebut.

Tapi amankah Internet Banking? Jawabannya adalah.... TIDAK!

Kasus perampokan uang nasabah lewat Internet Banking semakin marak. Tidak hanya di luar negeri saja, tapi juga dalam negeri. Di Amerika Serikat, beberapa perusahaan mengalami kerugian senilai ratusan ribu dollar karena tabungan korporat mereka di bobol oleh para penjahat dunia cyber. Baru-baru ini di AS, terungkap jaringan perampok bank online hingga merugikan bank tersebut sebesar 3 juta dollar!

Sementara di Indonesia, tak kalah banyak juga kasus seperti ini. Tapi sayangnya, pihak bank seolah-olah menutup mata dengan apa yang terjadi pada nasabahnya, dan jika ada seorang nasabah mereka yang komplain, mengenai perbedaan saldo pada buku tabungan mereka dengan database pada komputer bank, maka mereka harus mengakui bahwa saldo mereka yang sah adalah saldo yang tercatat pada database komputer bank.

Karena hal itulah sejak awal 2010, XecureIT melakukan riset kelemahan sistem keamanan internet banking untuk mengetahui secara pasti tehnik-tehnik perampokan internet banking sehingga dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan yang efektif.

Hasil riset menunjukkan, bahwa untuk menjadi seorang perampok di dunia maya, tak perlu repot-repot. Karena alat-alat (tools) yang menunjang aktivitas mereka tersedia di internet dan lengkap dengan petunjuk kegunaannya. Apalagi ditambah dengan fasilitas umum seperti Wi-Fi yang sudah marak di mall-mall, cafe, atau restoran yang dapat menyamarkan identitas si pelaku.

Selain mengkhawatirkan, kondisi ini juga amat memprihatinkan nasabah perbankan di Indonesia, mengingat perlindungan hak-hak konsumen yang lemah dibidang perbankan. Seluruh pengguna e-banking, seperti kartu debit, phone banking dan internet banking, diharuskan menandatangani perjanjian yang isinya seluruh transaksi elektonik yang terjadi merupakan tanggung-jawab nasabah sepenuhnya.

Tehnik perampokan yang kami temukan dan tengah digunakan penjahat dunia maya meletakan nasabah pada posisi yang lemah dikarenakan:
1. Sistem keamanan Internet Banking saat ini tidak dapat mendeteksi tehnik perampokan lewat dunia maya tersebut.
2. Perampok dengan mudah menggunakan fasilitas internet akses publik untuk menyembunyikan jejak.
3. Seluruh transaksi akibat perampokan dianggap legitimate secara sistem sehingga sepenuhnya merupakan tanggung-jawab nasabah.

Sebenarnya permasalahan serta tehnik perampokan tersebut telah XecureIT Lab paparkan sejak akhir Maret 2010 kebeberapa bank di Indonesia. Selain itu, XecureIT Lab juga telah memaparkan hal tersebut ke Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta beberapa tokoh TI Indonesia. Namun hingga saat ini belum terlihat langkah nyata dari dunia perbankan nasional untuk memperbaiki berbagai kelemahan tersebut diatas secara sungguh-sungguh.

Nah, dengan adanya kejadian di atas, maka XecureIT Lab, mengeluarkan XecureBrowser 1.0 dan Anda dapat mengunduhnya secara gratis di sini. Anda juga bisa mendownload program, storyboard dan poster untuk memudahkan bagi para nasabah yang awam di bidang seperti ini *termasuk saya...*
Selain membuat poster kesadaran keamanan internet banking dan solusi keamanan gratis bagi nasabah, XecureIT juga meminta kepada Bank Indonesia agar mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia mengenai keamanan internet banking yang memberi perlindungan keamanan nyata dan menyeluruh kepada para nasabah.

Leave a Reply

Total Tayangan Halaman