Apa perbedaan QR Code dengan Barcode dan Cara Kerjanya.

Hi guys~ It's been a long time, since I have heard.. *nyanyi-nyanyi gak jelas*
Sekarang kita mau membahas tentang QR Code atau lebih kita kenal dengan nama Barcode. Nah, apa itu sebenarnya QR Code dan apa itu Barcode? Kita mulai dari QR Code dulu yah~

QR adalah singkatan dari Quick Response, sementara Code nya adalah Kode. Jadi, secara harafiah, kalau QR Code diartikan dalam bahasa Indonesia, berarti Kode Respon Cepat. Dari segi bentuk, QR Code berbeda dari Barcode (yang biasanya berbentuk batang-batang lurus yang tidak beraturan lebarnya). QR code berbentuk persegi empat, dengan tiga kotak kecil berwarna hitam di ketiga ujungnya (bukan keempat ujungnya).
Contoh:


Sejarah dan Fitur Kode QR
QR Code atau Kode QR di perkenalkan pertama kali di Jepang pada tahun 1994 dengan kemampuannya yang dapat memuat data lebih besar daripada Barcode yang sering kita jumpai. Denso Wave (Sebuah divisi dari Denso Corporation) adalah perusahaan yang pertama kali mempublikasikan Kode QR ini. Selain bisa memuat data yang lebih banyak, Kode QR bisa memuat huruf-huruf kanji yang sangat jelas memudahkan para warga di Jepang jika ingin mendapatkan informasi akan sesuatu. Selain itu juga, Kode QR bisa memuat data secara horizontal dan vertikal, dengan kecanggihan ini juga membantu Kode QR untuk bisa menyimpan data lebih banyak daripada kode batang biasa (Barcode).
Cara kerjanya pun terbilang cukup canggih, Anda hanya perlu sebuah alat pemindai untuk dapat membaca data matrix yang terdapat pada sebuah Kode QR. Kode QR ini masih termasuk dalam kode dua dimensi.

Sejarah dan Fitur Barcode (Kode Batang)
Kode batang atau Barcode adalah leluhur dari Kode QR. Kode batang adalah kumpulan data optik yang dipindai/dibaca oleh mesin. Mesin membaca data yang tersimpan pada Kode batang dengan membaca lebar garis dan spasi garis paralel yang disebut simbologi linear 1D (1 Dimensi) atau kode batang itu sendiri. Sementara tanda titik, hexagonal, dan bentuk geometri lainnya yang terdapat di dalam Kode Batang disebut kode matrix atau simbologi 2D (2 Dimensi). Penggunaan awal Kode batang adalah untuk memudahkan pengecekan di Swalayan (Kebayang kan kalau beli produk di Swalayan ratusan macam di tulis satu-satu ngantrinya kayak apa?) secara otomatis. Penggunaannya juga telah menyebar ke berbagai kegunaan lain juga, tugas yang secara umum disebut sebagai Auto ID Data Capture (AIDC). Sistem terbaru, seperti RFID, berusaha sejajar di pasaran AIDC, tapi kesederhanaan, universalitas dan harga rendah kode batang telah membatasi peran sistem-sistem baru ini. Seharga US$0.005 untuk membuat Kode Batang bila dibandingkan dengan RFID yang masih seharga sekitar US$0.07 hingga US$0.30 per tag.

Contoh: Cara Kerja Kode QR
Kode QR dapat digunakan pada ponsel yang memiliki aplikasi pembaca Kode QR dan memiliki akses internet GPRS atau WiFi atau 3G untuk menghubungkan ponsel dengan situs yang dituju via Kode QR tersebut. Pelanggan, yang dalam hal ini adalah pengguna ponsel hanya harus mengaktifkan program pembaca Kode QR, mengarahkan kamera ke Kode QR, selanjutnya program pembaca kode QR akan secara otomatis memindai data yang telah tertanam pada kode QR. Jika kode QR berisikan alamat suatu situs, maka pelanggan dapat langsung mengakses situs tersebut tanpa harus lebih dulu mengetikkan alamat dari situs yang dituju. Jika ingin mengakses kode QR dengan ponsel tanpa kamera, maka hal pertama yang harus dilakukan oleh pengguna adalah dengan menjalankan terlebih dahulu aplikasi peramban yang ada pada ponsel, lalu masukkan URL halaman yang bersangkutan, selanjutnya masukkan “ID” atau 7 digit nomor yang tertera di bawah kode dan klik tombol Go, maka pengguna akan memperoleh konten digital yang diinginkan. Hal ini tentu mempermudah pelanggan dalam mendapatkan informasi yang ditawarkan oleh pemilik usaha. Jenis-Jenis aplikasi yang dapat membaca kode QR antara lain misalnya Kaywa Reader, yang dapat di instal pada ponsel Nokia, iMatrix, aplikasi untuk iPhone dan ZXing Decoder Online yang dapat digunakan untuk mendekode kode QR berupa imaji dengan memasukkan URL image maupun dengan menguploadnya.

Contoh: Cara Kerja Kode Batang
Pada awalnya pembaca kode batang yaitu scanner atau pemindai dibangun dengan mengandalkan cahaya yang tetap dan satu photosensor yang secara manual digosokkan pada kode batang.
Kode batang scanner dapat digolongkan menjadi tiga katagori berdasarkan koneksi ke komputer, yaitu :
1. Jenis RS-232 kode batang scanner. Jenis ini membutuhkan program khusus untuk mentransfer data input ke program aplikasi.
2. Jenis lain, adalah barcode yang menghubungkan antara komputer dan PS 2 atau AT keyboard dengan menggunakan kabel adaptor.
3. Jenis paling terakhir ini adalah USB kode batang scanner, yang merupakan lebih modern dan lebih mudah diinstal perangkat daripada RS-232 scanner, karena scanner kode batang ini memiliki keuntungan yaitu tidak membutuhkan kode atau program untuk mentransfer data input ke program aplikasi, ketika anda melacak kode batang datanya dikirim ke komputer seakan-akan telah mengetik pada keyboard.

Kelebihan Kode QR
Kode QR memiliki kapasitas tinggi dalam data pengkodean, yaitu mampu menyimpan semua jenis data, seperti data numerik, data alphabetis, kanji, kana, hiragana, simbol,dan kode biner. Secara spesifik, kode QR mampu menyimpan data jenis numerik sampai dengan 7.089 karakter, data alphanumerik sampai dengan 4.296 karakter, kode binari sampai dengan 2.844 byte, dan huruf kanji sampai dengan 1.817 karakter. Selain itu kode QR memiliki tampilan yang lebih kecil daripada kode batang. Hal ini dikarenakan kode QR mampu menampung data secara horizontal dan vertikal, oleh karena itu secara otomatis ukuran dari tampilannya gambar kode QR bisa hanya seperspuluh dari ukuran sebuah kode batang. Tidak hanya itu kode QR juga tahan terhadap kerusakan, sebab kode QR mampu memperbaiki kesalahan sampai dengan 30%. Oleh karena itu, walaupun sebagian simbol kode QR kotor ataupun rusak, data tetap dapat disimpan dan dibaca. Tiga tanda berbentuk persegi di tiga sudut memiliki fungsi agar simbol dapat dibaca dengan hasil yang sama dari sudut manapun sepanjang 360 derajat

Kelebihan Kode Batang
Proses Input Data lebih cepat, karena : Kode batang Scanner dapat membaca / merekam data lebih cepat dibandingkan dengan melakukan proses input data secara manual.

Proses Input Data lebih tepat, karena : Teknologi Kode batang mempunyai ketepatan yang tinggi dalam pencarian data.

Proses Input lebih akurat mencari data, karena : Teknologi Kode batang mempunyai akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi.

Mengurangi Biaya, karena dapat mengindari kerugian dari kesalahan pencatatan data, dan mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual secara berulang-ulang.

Peningkatan Kinerja Manajemen, karena dengan data yang lebih cepat, tepat dan akurat maka pengambilan keputusan oleh manajemen akan jauh lebih baik dan lebih tepat, yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan perusahaan.

Kemampuan bersaing dengan perusahaan saingan / kompetitor akan lebih terjaga.

Tips:
Cara Membaca Kode Batang
-Kode batang terdiri dari garis hitam dam putih. Ruang putih di antara garis-garis hitam adalah bagian dari kode.
-Ada perbedaan ketebalan garis. Garis paling tipis “1”, yang sedang “2”, yang lebih tebal “3”, dan yang paling tebal “4”.
-Setiap digit angka terbentuk dari urutan empat angka. 0 = 3211, 1 = 2221, 2 = 2122, 3 = 1411, 4 = 1132, 5 = 1231, 6 = 1114, 7 = 1312, 8 = 1213, 9 = 3112.
-Standar kode batang retail di Eropa dan seluruh dunia kecuali Amerika dan Kanada adalah EAN (European Article Number) – 13. EAN-13 standar terdiri dari:
-Kode negara atau kode sistem: 2 digit pertama kode batang menunjukkan negara di mana manufacturer terdaftar.
-Manufacturer Code: Ini adalah 5 digit kode yang diberikan pada manufacturer dari wewenang penomoran EAN.
-Product Code: 5 digit setelah manufacturer code. Nomor ini diberikan manufacturer untuk merepresentasikan suatu produk yang spesifik.
-Check Digit atau Checksum: Digit terakhir dari kode batang, digunakan untuk verifikasi bahwa kode batang telah dipindai dengan benar.

7 Comments

  • 24 Juli 2012 pukul 04.32 | Permalink

    bang,,
    apakah kamera buat qr code itu sama tidak alatnya denga barcode??? terima kasih mohon penjelasanya.

  • 31 Oktober 2012 pukul 23.55 | Permalink

    Terima kasih sudah mampir ke blog saya gan Rijal.
    Barcode Scanner yang ada di supermarket itu sebenarnya bukan alat foto. Sesuai dengan namanya, alat tsb cuma bisa mengenali (meng-scan) barcode sesuai dengan format yang alat tsb cakup.
    Kalau kamera handphone (smartphone) bukan hanya bisa meng-scan kode QR tapi juga bisa untuk mem-foto/merekam video, dan juga diperlukan aplikasi tambahan supaya kamera smartphone tsb bisa berfungsi seperti Barcode Scanner. Jadi, kurang lebih itu perbedaannya.

  • 20 Maret 2013 pukul 22.20 | Permalink

    great topic :)
    mampir juga ke blog saya gan :)

  • 15 Mei 2013 pukul 16.28 | Permalink

    misi,
    mohon pencerahannya..
    gimana yea bikin QR code sendiri menggunakan PHP...
    makasih...

  • 27 Mei 2013 pukul 01.45 | Permalink

    @Yulandha: sipp mba... Terimakasih sudah mampir~ :3
    @Lusi Erenti: Kalau PHP sy sendiri kurang paham. Kalau misalnya mba mau membuat QR code sendiri, bisa mencoba beberapa generator QR code ini, dan ini gratis dan bisa langsung dari browser (tanpa download)

    1. http://goqr.me/
    2. http://keremerkan.net/
    3. http://www.unitag.fr/ (QR codenya bisa warna warni)

    Semoga membantu~ Terima kasih sudah mampir... :D

  • Anonim
    19 September 2013 pukul 21.17 | Permalink

    bagaimana cara membaca qr code?
    apa logika yang digunakan?
    mohon pencerahan nya
    trma kasih..

  • 26 September 2013 pukul 07.26 | Permalink

    @Anonim: Maksudnya algoritma pak?

    Silahkan bapak cek di sini: http://en.wikipedia.org/wiki/QR_algorithm disini dijelaskan ttg algoritma QR code (beserta rumusnya). Cara membacanya menggunakan scanner pak, yg bs melalui kamera gadget (dgn apps tertentu).

  • Leave a Reply

    Total Tayangan Halaman