Siapa yang tidak tahu Ian Livingstone, yang dijuluki Legenda Game ini?
Sepertinya sih saya, karena beliau berhasil di karirnya saya masih belum lahir atau masih bayi..
Well, kabarnya, dia akan datang ke Indonesia, mengadakan workshop-workshop dan yang terpenting, membagi ilmu dengan kita semua. Semoga dari pembaca setia blog saya *O.O* ada yang kebagian tiket untuk nonton sang legenda. Kalau bisa nanti minta tanda tangan, terus kirim ke email saya ya.... *Dzig.*
Tanggal 23 – 27 September 2010 ini, pria yang dijuluki ‘Bapak industri game UK’ ini akan berkunjung ke Indonesia. Ia akan menyerahkan penghargaan kepada para pemenang International Young Creative Entrepreneur (IYCE) Awards 2010 yang diadakan British Concil Indonesia, dan bertemu dengan komunitas teknologi informasi, kreatif, dan animasi Indonesia.
Kunjungan Livingstone ke Indonesia merupakan kerjasama British Council dengan MIKTI (Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia) dan Kaskus, portal dengan komunitas online terbesar (lebih dari 1,9 juta anggota) di Indonesia. Livingstone akan membagi waktunya di Jakarta dan Jogjakarta, berbagi pengalaman bagaimana membangun industri kreatifnya.
Di Jakarta, Livingstone akan mengadakan sesi khusus untuk Kaskus dan bertemu pihak pemerintah serta para pemangku kepentingan di dunia industri. Selain itu, Ia akan mendedikasikan waktu untuk bekerja sama dengan tim kreatif proyek British Council berikutnya di Kota Tua; membuat game animasi interaktif yang terinspirasi dari mural tersembunyi di dalam Museum Fatahillah.
Ia juga bakal mengunjungi bangunan mega struktur Candi Borobudur di Magelang, bahkan menengok kos-kosan tempat para animator Jogjakarta menghasilkan karya mereka.
Menurut Hari Sungkari, Sekjen MIKTI, yang paling menggelitik dari kunjungan Livingstone adalah tawaran model bisnisnya. Orang-orang kreatif Indonesia dikenal jago soal teknis, tapi sebagian besar hanya bekerja sebagai perajin atau tukang. “Nah, melalui workshop dengan Livingstone, kami ingin para animator, misalnya, tergerak menjadi wirausahawan,” kata Hari menjelaskan rencana kegiatan Ian di Indonesia.