Archive for November 2010

Genius Pen mouse Wireless 2.4GHz

Seiring dengan kemajuan jaman dan mendesaknya kebutuhan khalayak banyak dengan teknologi yang serbaguna. Maka, Genius mengeluarkan sebuah mouse yang sekaligus juga berguna sebagai pena.

Pen mouse ini menggunakan teknologi nirkable 2.4GHz yang hemat daya dan memiliki sensor deteksi otomatis untuk memasuki mode sleep jika tidak digunakan dalam jangka waktu tertentu. Pen mouse ini, menggunakan sensor optik 1200DPI yang memberikan kenyamanan kepada penggunanya dalam berbagai lingkungan kerja.

Pen mouse memiliki fungsi auto induction yang dapat mengenali secara otomatis X axis dan Y axis. Serta dapat mengurangi rasa pegal pada jari saat digunakan dalam waktu yang lama. Hadir dengan interface untuk pengguna kidal ataupun normal. Receiver yang digunakan adalah ultra miniature Pico Dongle canggih. Frequentcy installment otomatis ditambah fungsi plug-and-play.

Spesifikasi Genius Pen Mouse Wireless 2.4Ghz:

-Interface: USB dengan PICO Dongle
-Frekuensi RF: 2.4GHz
-Jumlah Tombol: Tombol kiri, kanan, dan Turbo Scroll
-Resolusi: 1200 DPI atau 400/800 DPI
-Baterai: 1 x AAA
-Dimensi: 21 x 16.3 x 133 mm dengan bobot 17 gram

Lucid Hydra in AMD Platform?

Lucid Hydra Muncul di Platform AMD.

Setelah sebelumnya kita tahu bahwa Platform Intel tengah mengembangkan Lucid Hydra atau multi-GPU yang tergolong lambat pengembangannya. Kini Lucid Hydra muncul kembali, tetapi di platform yang berbeda, yaitu di platform AMD. Bagaimana kinerjanya? Mari kita simak...


Info: Chip online
Web: www.chip.co.id

Perkembangan multi-GPU memang bisa dikatakan tergolong lambat. Era multi-GPU dimulai dari pengenalan teknologi Scan Line Interleave (SLI) pada tahun 1998 oleh 3dfx Interactive. Kemudian setelah NVIDIA membeli 3dfx dan mulai kembali perkembangan teknologi bus PCI Express. NVIDIA memperkenalkan teknologi multi-GPU miliknya yang bernama Scalable Link Interface (SLI). Melihat hal tersebut, pesaing terbesar NVIDIA, ATI mencoba menandingi dengan mengeluarkan teknologi multi-GPU yang diberi nama CrossFire. 

Teknologi multi-GPU sendiri memberi sedikit angin segar bagi pengguna PC, terutama bagi PC enthusiast yang menginginkan performa GPU yang lebih besar. Tetapi sayangnya, teknologi tersebut masih memiliki kelemahan yang menyulitkan, yaitu penggunaan GPU yang harus satu level dan berasal dari produsen chip yang sama. Hingga saat ini, masalah penggunaan GPU yang harus satu level ini menjadi masalah yang membuat para pengguna PC enggan menggunakan teknologi SLI ini. Dan juga ada masalah lain, selain kenaikan performa yang signifikan, tetapi tidak diiringi dengan permasalahan power yang semakin tinggi. Apalagi akhir-akhir konsumen lebih suka dengan hardware yang berbau 'go green'.

Tapi sekarang masalah itu sepertinya dapat dikatakan berkurang. Perusahan bernama Lucid-lah yang memperkenalkan sebuah teknologi untuk menggabungkan graphics card dari produsen chip yang berbeda dan dari level yang berbeda. Untuk produknya itu, Lucid memberi nama Lucid Hydra. Selain dapat menggabungkan semua jenis graphic card, Lucid Hydra juga mampu mendistribusikan beban processing power pada tiap GPU yang terpasangl. Sesuai dengan kekuatan processing power yang dimilikinya.

Lucid Hydra dalam operasinya mendukung penggunaan tiga mode. A-mode untuk menggabungkan graphics AMD. N-mode untuk penggabungan graphics card NVIDIA, dan X-mode untuk penggabungan graphics card AMD dan NVIDIA. X-mode sendiri merupakan mode yang dijadikan ujung tombak oleh LUCID untuk menarik pengguna PC. Karena hingga saat ini multi GPU masih hanya sebatas penggunaan dengan satu produsen chip. Sehingga Lucid ingin memecah kebuntuan tersebut dengan produk yang mereka
hadirkan.

Total Tayangan Halaman